Pasang IKLAN BARIS GRATIS! DAFTAR | LOGIN


Aroma Resort Klasik Hindu Jawa Tirto Raharjo Ethnic Wooden House

    Aroma Resort Klasik Hindu Jawa Tirto Raharjo Ethnic Wooden House
    Rumah klasik dengan konsep panggung di tipe double bed + twin bed
    Interior klasik di kamar tipe double bed + twin bed
    Ruang keluarga di kamar tipe double bed
    Eksotisme & romantisme di Tirto Raharjo Ethnic Wooden House

    Selain Bali, salah satu kota yang menjadi destinasi berlibur di Tanah Air adalah Yogyakarta. Kota Yogyakarta, atau dikenal familiar dengan sebutan Jogja merupakan Kota yang terletak di Pulau Jawa yang cukup unik. Disebut unik lantaran di kota ini wisatawan dapat menikmati dan melihat berbagai tradisi Jawa yang begitu kental. Sejumlah tradisi Jawa tersebut juga dapat dilihat dari tata letak kota hingga budaya masyarakatnya yang membuat pengunjung selalu ingat dengan karakteristik yang ada. Di kota Jogja, wisatawan juga dapat dengan mudah menemukan tempat penginapan, mulai dari losmen dari harga yang paling murah, hotel, villa, hingga sejumlah resort dengan fasilitas menarik.

    Salah satu penginapan dengan konsep resort yang mempunyai nuansa alami berpadu dengan sentuhan etnik di dalamnya yaitu Tirto Raharjo Ethnic Wooden House. Tirto Raharjo Ethnic Wooden House adalah sebuah penginapan di tengah kawasan pedesaan yang memberikan pengalaman menginap dengan ketenangan dan kenyamanannya. Resort ini terletak di Jalan Kasongan, Dusun Tirto RT 03, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Ketika tamu masuk ke area penginapan ini, mereka akan mendapati suasana desa Jawa yang sangat khas. Dekorasi interior beberapa pendopo dengan pernak-pernik dan furniture bergaya klasik semakin menambah keindahan yang dimiliki oleh Tirto Raharjo Ethnic Wooden House. Penginapan tersebut berada cukup dekat dengan berbagai destinasi wisata yang ada di Bantul seperti Kasongan, Gabusan, dan tentunya pantai paling melegenda se-Yogyakarta, yakni Parangtritis.

    Berdiri sejak tahun 2018, resort ini mengusung konsep penginapan perpaduan antara Jawa dan Bali dengan sentuhan unsur alam di dalamnya. Berada di daerah yang masih cukup asri dengan lahan hijau di sekeliling penginapan menambah suasana sejuk. Udara yang masih segar dan lingkungan pedesaan yang khas menjadikan tamu semakin betah untuk menikmati waktu menginap di Tirto Raharjo. Ani Faiqoh selaku owner mengungkapkan bahwa tujuan awal didirikannya penginapan tersebut merupakan cita-cita sejak lama. “Dulu sebenarnya ingin bangun rumah pribadi untuk keluarga. Namun karena lahannya cukup luas dan lokasinya juga masih cukup asri, akhirnya terpikir untuk dibuat penginapan. Untuk konsep bangunan di sini mengarah pada tema back to natural Jawa. Sebagian besar material yang digunakan juga dari Jogja dan saya bersama suami yang memilihnya. Karena memang saya menyukai hal yang berbau heritage, jadi saya ingin memperkenalkan warisan budaya tersebut kepada masyarakat luas melalui tata arsitektur bangunan Tirto Raharjo,” ujar istri dari Timboel Raharjo tersebut.

    Sentuhan alam dan budaya sudah nampak pada fasad depan penginapan yang berdiri di atas lahan seluas kurang lebih 2000 m² tersebut. Tembok dengan batuan alam mendominasi sisi depan, berpadu dengan beberapa pohon Kamboja yang memberikan nuansa Bali. Patung Budha di sisi pintu masuk seakan menyambut tamu yang datang ke Tirto Raharjo sekaligus memperkuat sentuhan etnik pada penginapan ini. Sebuah bangunan kayu pada sudut area depan penginapan menjadi area resepsionis dan pusat informasi bagi tamu. Pintu kayu berukuran besar dengan kesan megah menjadi akses masuk menuju area dalam penginapan.

    Memasuki pintu gerbang utama, terdapat sebuah lorong dengan nuansa tropis yang begitu kental. Pada sisi kanan kiri lorong dipenuhi dengan berbagai tanaman hias yang tumbuh cantik dan menjadikan spot tersebut cukup instagramable. Pada sisi kiri terdapat empat bangunan rumah yang merupakan area kamar dengan masing-masing pintu masuk berbentuk lorong, hal tersebut tentu saja akan menjamin privasi antar satu tamu dengan tamu yang lain tetap terjaga. Pada sisi kanan lorong masuk, taman hijau menjadikan nuansa asri berpadu dengan beberapa karya seni kontemporer yang mempercantik dekorasi taman. Pada sisi atas terdapat sebuah atap alami yang dihasilkan oleh aplikasi pergola yang dihiasi dengan tanaman rambat sehingga menjadi peneduh alami dan memperkuat konsep tropis pada penginapan tersebut. Tepat di ujung lorong masuk terdapat sebuah spot yang juga menjadi favorit pengunjung untuk berfoto, yaitu sebuah pintu kayu bergaya klasik dengan kombinasi unsur batu alam pada dindingnya. Pada bagian atas pintu tersebut terdapat beberapa miniatur candi-candi yang semakin mempercantik tampilannya.

    Penginapan yang dibangun bertahap selama hampir 2 tahun tersebut memiliki 6 kamar, terbagi menjadi 3 tipe yaitu tipe double bed, double bed + twin bed, dan tipe double bed non pantry. Dari sisi desain kamar, Tirto Raharjo Ethnic Wooden House mengadopsi konsep villa dimana kamar satu dengan yang lain terpisah menjadi beberapa bangunan-bangunan rumah. Pada kamar tipe double bed, menggunakan bangunan rumah Limasan dengan nuansa klasik yang begitu kental. Pada bagian halaman depan rumah terdapat ruang terbuka dengan table set kayu dan dilengkapi dengan pohon perindang yang dapat digunakan sebagai area bersantai ketika tamu menginap. Pada teras rumah dengan unsur kayu yang mendominasi, terdapat kursi santai kayu layaknya sebuah rumah pribadi. “Kalau untuk kamar memang kami mengacu konsep villa dengan bangunan rumah-rumah yang terpisah satu sama lain. Dengan begitu kan kesannya jadi lebih private, tamu yang menginap juga lebih nyaman. Bangunan rumahnya menggunakan rumah Limasan untuk memperkuat nuansa etnik yang diusung Tirto Raharjo,” tambah Ani.

    Bagian dalam kamar tipe double bed didesain dengan konsep sederhana nan hangat, dengan dekorasi layaknya sebuah rumah pribadi. Sebuah tempat tidur berukuran king size dengan ranjang kayu bergaya simpel pada sisi ruangan menjadi fasilitas utama. Dinding kayu berwarna putih berpadu cantik dengan lantai kayu bernuansa natural menjadikan kamar tidur ini terkesan hommy. Pada sisi lain ruangan, terdapat sofa set sebagai tempat bersantai bagi tamu sembari menonton televisi. Pernak-pernik bernuansa klasik membuat dekorasi ruangan semakin cantik dan menarik. Di sisi belakang ruang kamar, terdapat sebuah pantry sebagai fasilitas untuk tamu yang dapat digunakan untuk memasak. Bathroom kamar tipe double bed didesain simpel namun dengan fasilitas yang modern untuk menjamin kenyamanan tamu. Untuk kamar tidur tipe double bed + twin bed memiliki desain yang serupa dengan kamar tipe sebelumnya, hanya tambahan fasilitas berupa twin bed yang membedakan sehingga tipe kamar ini dapat diisi hingga 4 orang tamu. Dari sisi harga yang ditawarkan untuk dapat menginap di Tirto Raharjo mulai dari 350 ribu untuk tipe kamar non pantry hingga satu juta rupiah per malam include breakfast.

    Sesuatu yang menarik dari Tirto Raharjo Ethnic Wooden House tersimpan pada sisi belakang area penginapan. Sebuah kolam renang bernuansa tropis menjadi fasilitas yang dapat memanjakan tamu yang menginap. Kesan sejuk dan asri area swimming pool ditampilkan oleh tanaman hias dan beberapa pohon kelapa yang tumbuh subur di tepi kolam. Sebuah perahu kayu yang terpajang di sisi kolam menjadi pemanis dekorasi area kolam. Dua buah bangunan Pendopo nampak di sisi belakang area penginapan. Bangunan khas Jawa tersebut menjadi salah satu fasilitas yang dapat digunakan tamu untuk menghabiskan waktu maupun bersantai bersama sanak saudara. Pendopo tersebut juga dapat dipesan untuk acara gathering, wedding, maupun private dinner.

    Hal lain yang cukup menarik perhatian yaitu adanya komplek candi buatan yang ada di sisi paling belakang area Tirto Raharjo. Komplek candi tersebut terdiri dari 3 buah bangunan candi dengan kolam ikan pada sisi depannya. Dekorasi yang terbilang epic tersebut dipilih karena kecintaan owner terhadap kebudayaan Hindu kuno. Selain sebagai dekorasi, komplek candi tersebut juga sering digunakan sebagai wedding venue karena mempunyai layout yang sangat cocok sebagai pelaminan. “Dalam pembangunan candi ini terdapat banyak cerita yang menyertainya. Karena memang saya ingin menciptakan sebuah candi yang “benar-benar candi”, sehingga proses demi proses harus dilalui sebelum membangun candi ini,” pungkas Ani mengakhiri perbincangan. Farhan-red

    Tirto Raharjo Ethnic Wooden House
    Jalan Kasongan, Dusun Tirto RT 03,
    Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta
    Telp. : 085803784149
    Ig : tirtoraharjojogja

    PARTNER
    Archira - Architecture & Interior    A + A Studio    Sesami Architects    Laboratorium Lingkungan Kota & Pemukiman Fakultas Arsitektur dan Desain UKDW    Team Arsitektur & Desain UKDW    Puri Desain