FIN House Hunian yang Merespon Wilayah Tropis
Kali ini kita akan mengupas sebuah rumah tropis yang memiliki kasus menarik. FIN House, rumah yang berdiri di lahan seluas ± 293 m² di daerah Ngemplak, Sleman DIY. Fokus utama dari rumah ini adalah merespon kondisi tropis dan orientasi tapak yang menghadap sisi Barat.
Seperti yang kita ketahui, bangunan yang menghadap sisi Barat tentu akan mendapatkan cahaya matahari sore yang cukup silau. Terutama untuk ruang-ruang yang berada di area paling barat bangunan. Maka dari itu, rumah ini nantinya diharapkan dapat merespon kondisi terkini dengan menerapkan sebuah solusi yaitu memberikan barrier. Barrier tersebut diaplikasikan dengan menampilkan permainan gubahan masa, secondary skin, atau vegetasi.
Respon Terhadap Kondisi Tropis
Mengingat kondisi tapak yang menghadap ke arah Barat, beberapa zona yang membutuhkan kenyamanan termal seperti ruang keluarga dan kamar tidur diposisikan di bagian tengah dan belakang ruang. Hal itu juga dengan mempertimbangkan dan memastikan pencahayaan alami serta sirkulasi udara melalui bukaan-bukaan.
Kamar tidur memiliki area taman dan dek yang masing-masing dapat digunakan untuk bersantai di belakang rumah dengan tetap bersifat privat. Dengan begitum area ini tidak terkena sinar matahari sore yang silau terlalu banyak agar nyaman untuk digunakan beraktivitas oleh penghuni.
Rumah ini juga dilengkapi dengan secondary skin yang berfungsi untuk menghalau sinar matahari. Dengan begitu sinar matahari tidak akan langsung masuk ke setiap area rumah, melainkan dibiaskan terlebih dahulu oleh secondary skin. Dengan begitu, kondisi area dalam ruangan tidak terpapar pencahayaan berlebihan, namun juga masih memperoleh pencahayaan alami yang optimal.
Selain cahaya matahari, FIN House juga sangat mengutamakan kenyamanan hunian di tengah kondisi lingkungan di wilayah tropis. Seperti yang kita ketahui, wilayah Indonesia memiliki tingkat curah hujan yang cukup tinggi. Sehingga, salah satu aspek yang perlu diwaspadai adalah kemungkinan bocor atau rembesan pada atap maupun dinding rumah.
Dengan kondisi tersebut, FIN House dibuat dengan atap yang sesuai dengan kondisi wilayah tropis, yaitu atap pelana. Atap jenis ini dipilih dengan maksud agar air hujan yang jatuh ke atap dapat dialirkan ke bawah dengan lebih mudah. Dengan begitu, tidak aka nada genangan di bagian atap rumah dan tidak akan menimbulkan rembesan pada dinding.
Estetika FIN House
Salah satu keinginan penting terkait desain rumah ini adalah tidak ingin ada kesan maskulin yang cenderung memiliki banyak sudut di tampilan rumah, namun kesederhanaan bentuk dengan tetap menjaga estetika lah yang lebih diutamakan. Untuk itu, beberapa proporsi-proporsi desain yang mendukung estetika dari FIN House ditambahkan. Di antaranya adalah kemiringan atap yang tidak terlalu tinggi sehingga dapat enak dipandang dari luar, tone warna yang mendekati warna alam, dan juga pemilihan material yang tidak terlalu brutal.
Hal-hal detail juga diperhatikan guna mendukung estetika tiap sisi rumah, permainan perbedaan material di teras, yang merupakan kombinasi antara bata ekspos dan plesteran ekspos, juga ditambah kokohnya pintu kayu jati selebar 90 cm yang sengaja dibuat lebih besar dari lainnya menambah tekstur ruang dan kenyamanan indera ketika teras digunakan di malam hari. Di area dalam ketika memasuki pintu pagar kayu menuju rumah limasan, harmoni peletakan aksen bata ekspos yang dihadapkan dengan ukiran kapur warna cream juga diposisikan secara detail. Rancang Reka Ruang Studio
Sumber : https://rancangrekaruang.id/rumah-tropis-fin-house-sleman-yogyakarta/
Studio Rancang Reka Ruang
Office : Mertosanan Kulon RT 02,
Potorono, Banguntapan, Bantul
Email : rancangrekaruang@gmail.com
Hotline : 0811 2955 484
www.rancangrekaruang.com