Pasang IKLAN BARIS GRATIS! DAFTAR | LOGIN


Jogja Airport Resto Cicipi Sensasi Kuliner Ala Maskapai

    Jogja Airport Resto
    Area lounge dan area garden
    Suasana makan di dalam pesawat
    Jogja Airport Resto
    Menu Paket Ndeso Jogja Airport Resto

    Liburan ke Yogyakarta tidak lengkap rasanya jika tidak mengeksplor kulinernya. Berbagai restoran dengan beragam konsep dan menu unik bisa ditemukan di setiap sudutnya. Jogja sendiri dikenal sebagai salah satu daerah yang memiliki beragam kuliner yang cukup lezat. Beragam orang dari seluruh Indonesia ada di Jogja, dan semua makanan dari masing masing daerah di jual di kota ini. Jadi tidak heran jika orang betah berada di Jogja, karena kalau kangen masakan kampung, tinggal cari saja, pasti ketemu. Bagi Anda pencinta kuliner, ada tempat baru yang dapat anda kunjungi untuk mencicipi hidangan yang lezat bersama teman maupun keluarga. Tempat tersebut bernama Jogja Airport Resto yang telah berhasil menarik animo masyarakat Jogja maupun wisatawan dari luar kota walaupun belum lama beroperasi.

    Restoran tematik yang dibangun menghabiskan dana sekitar 19 Miliar tersebut mengusung konsep bandara. Tidak hanya menyediakan 2 pesawat utuh, namun juga membuat seluruh lokasi seperti berada dibandara. Mulai dari cara masuknya, parkir kendaraanya, mesin x-ray pada pintu masuk, hingga kasir pun dibuat layaknya tempat check in. Setelah check in pengunjung akan masuk ruang tunggu sebelum pada tujuan yaitu boarding ke pesawat untuk menikmati makanan. Setelah sampai pesawat, nanti juga ada pramugarinya. Tempat makan ini terkonsep sempurna seperti benar-benar berada di bandara.

    Dibangunnya resto yang mulai beroperasi mulai 8 Oktober 2018 tersebut bermula ketika Andi Kurniawan, owner Jogja Airport Resto, yang juga mempunyai sekolah pramugari Jogja Flight Education Center tersebut memiliki ide mengenai metode praktek anak didiknya agar lebih efektif. Akhirnya Andi mulai berinvestasi untuk membangun Jogja Airport Resto yang sekaligus digunakan sebagai ajang anak didiknya untuk memperoleh pengalaman langsung menjadi pramugari sesungguhnya. “Konsepnya totally ya seperti bandara dengan segala aspeknya. Jadi ada 2 unit pesawat Boeing 737 seri 200 yang seolah parkir di bandara. Namun bagian dalamnya disetting sebagai rumah makan. Ada juga bangunan yang diluar pesawat di konsep seperti bandaranya. Jadi memang selain untuk resto, di sini juga sebagai tempat praktek peserta didik saya untuk mendapatkan pengalaman langsung menjadi pramugari. Kalau praktek di sini kan kondisinya benar-benar seperti di pesawat, mereka juga akan bertemu dengan banyak pengunjung yang diibaratkan sebagai penumpang pesawat. Ternyata metode seperti ini memang efektif untuk melatih percaya diri peserta didik saya,” ungkap suami dari Lisa Puspita Dewayani tersebut.

    Selain dua tempat makan utama dengan bangunan pesawat tersebut, resto yang berdiri di atas lahan seluas hampir 2 hektar tersebut juga menyediakan area lain yang dapat digunakan pengunjung, yaitu lounge area yang terdiri dari dua lantai serta garden area. Di depan pesawat terdapat bangunan bertuliskan Check-In Counter yang menjadi satu dengan lounge. Ya, untuk bisa bersantap di resto ini kita harus check in terlebih dahulu. Di counter ini akan ditawarkan jadwal penerbangan lengkap dengan destinasi berbagai kota di Indonesia. Jadwal terbang tersebut adalah jadwal makan kita, dimana untuk durasi maksimal di dalam pesawat adalah 1,5 jam. Usai memilih jadwal, petugas juga akan menawarkan menu paket kabin pesawat.

    Setelah selesai check in, kita tinggal menunggu boarding time di lounge. Tempat ini cukup nyaman dengan dua lantai. Saat berada di lounge, pengunjung juga bisa memesan makanan di luar paket yang telah diorder saat di Check-In Counter. Jadi, jika tidak ingin bersantap di kabin pesawat boleh makan atau sekedar nongkrong dan ngopi di lounge atau area garden. Lounge memiliki konsep vintage minimalis. Dekorasi seperti mobil dan motor antik di dua sudut depan membuat ruangan ini semakin memberikan kesan klasik. Saat weekend terkadang di area ini ada hiburan live acoustic. Sementara area garden memiliki ruang yang luas dengan banyak kursi serta meja. Dekorasi seperti bunga-bunga dan lampion ala taman menambah cantik area garden yang membuat pengunjung semakin nyaman. “Mekanisme untuk pengunjung juga sengaja kami buat seperti akan menaiki pesawat. Hal tersebut diharapkan juga menjadi sisi edukasi bagi pengunjung yang sebelumnya belum pernah naik pesawat. Jadi setelah bersantap di Jogja Airport Resto, mereka juga akan mengetahui tahapan-tahapan ketika akan naik pesawat,” papar Andi.

    Layaknya di bandara, sebelum memasuki kabin pesawat pengunjung harus menunggu panggilan boarding time oleh petugas. Untuk menaiki pesawat pun, pengunjung akan melewati lorong-lorong kaca persis seperti saat hendak naik pesawat sebenarnya. Tak hanya itu, memasuki kabin juga akan disambut ramah oleh pramugari dan pramugara. Setelah pintu kabin ditutup, dua pramugari tampak melakukan instruksi seperti anjuran menggunakan seat belt, mematikan ponsel, serta demo keselamatan seperti menggunakan pelampung dan masker oksigen. Selanjutnya mesin ala suara pesawat juga dinyalakan untuk membuat suasana take off semakin nyata. Kursi di dalam kabin disusun berhadapan dengan kuota sisi kiri empat orang dan sisi kanan enam orang yang memanjang ke belakang. Beberapa alat makan dan minum juga sudah tersaji rapi di meja. Tak berselang lama, cabin crew akan membawakan pesanan yang telah dipesan sebelumnya. Setelah makanan datang, mereka juga akan menawarkan minuman gratis dengan pilihan teh atau orange juice. Selanjutnya penumpang diberi kelonggaran untuk bebas menikmati 'penerbangan' dengan durasi waktu maksimal 1,5 jam. Jika bosan di dalam, penumpang juga boleh untuk berjalan-jalan di garbarata.

    Lokasi restoran yang berada jauh dari pusat kota, membuat tempat ini menyuguhkan suasana tenang dan sejuk. Apalagi ditambah pepohonan di sekelilingnya. Areanya begitu luas, sehingga pengunjung bisa berkeliling mengeksplor spot-spot apik yang dimiliki restoran ini. Di area luar, tidak sedikit pengunjung yang mengabadikan momen berlatar pesawat atau properti seperti mobil penumpang atau koper-koper. Spot instagenic lain adalah cockpit, garbarata, dan sayap pesawat. Pengunjung yang ingin berfoto di ketiga spot tersebut dikenakan biaya sebesar Rp20.000.

    Dari sisi menu yang ditawarkan oleh resto yang beroperasi mulai dari pukul 10.00 hingga 22.00 WIB, semua makanan yang disajikan tampak menggoda selera. Perlu diingat, untuk menu kabin pesawat kita harus memesan menu paket dan tidak bisa memesan menu ala carte. Ada lima macam menu yang ditawarkan, yaitu Paket Ndeso, Paket Mblumbang, Paket Mbokne, Paket Kampung, dan Paket Milenial. Satu paket dibanderol seharga Rp160 ribu per 4 pax dan pengunjung akan mendapatkan bermacam-macam menu tiap paketnya. Soal rasa tidak diragukan lagi karena semua makanan yang disajikan begitu memanjakan lidah. Setiap paketnya memiliki signature menu yang berbeda. Untuk Paket Ndeso, Mblumbang, Mbokne, dan Kampung merupakan menu nusantara dengan menu utamanya adalah ayam, gurami, dan rendang daging. Sedangkan Paket Milenial merupakan menu western yang terdiri dari spagheti, sosis, french fries, chicken gordon blue, dan nugget. “Karena biasanya weekend biasanya banyak pengunjung yang datang, oleh karena itu kami tidak melayani reservasi. Hal tersebut demi menjaga kenyamanan para pengunjung yang ingin merasakan sensasi makan yang cukup unik di Jogja Airport Resto,” pungkas Andi. Farhan-red

    Jogja Airport Resto
    Kadirojo I, Purwomartani, Kalasan,
    Sleman, Jogjakarta
    Telp. (0274) 4541913 / 081329893300
    Instagram : jogjaairportresto

    PARTNER
    Archira - Architecture & Interior    A + A Studio    Sesami Architects    Laboratorium Lingkungan Kota & Pemukiman Fakultas Arsitektur dan Desain UKDW    Team Arsitektur & Desain UKDW    Puri Desain