Nikmatnya Alam dalam Sarang Kenyamanan Atmosfer Vintage De Nilaya
Menjadi salah satu tujuan wisata populer di Indonesia, kota Yogyakarta tidak hanya memanjakan para wisatawan dengan pesona budayanya. Kebudayaan yang kian menyatu erat dengan keindahan alam membuat kota ini menjadi pilihan saat ingin menghabiskan liburan bersama orang-orang tersayang. Kota ini tidak hanya memberi pilihan pada destinasi yang kian membuat bingung para pecinta wisata. Namun sering kali wisatawan dihadapkan pada pilihan sulit dalam memilih penginapan, karena pastinya kenyamanan, keamanan, dan juga kemudahan akses yang mendukung aktivitas selama liburan menjadi pertimbangan khusus sebelum berwisata.
Yogyakarta akan selalu memanjakan para pelancong yang berlibur dengan sejumlah fasilitas yang tersedia, mulai dari wisata kuliner hingga wisata alamnya. Di daerah ini wisatawan juga dapat dengan mudah menemukan sejumlah tempat penginapan, mulai dari losmen dari harga yang paling murah, hotel berbintang, resort, hingga sejumlah villa dengan fasilitas menarik. Khusus untuk villa, seiring dengan terus berkembangnya Jogja menjadi salah satu tujuan wisata domestik maupun internasional, maka tak heran jika pembangunannya di Jogja terus mengalami perkembangan. Baik yang sudah lama dibangun maupun tempat-tempat baru terus berinovasi menghadirkan suasana menginap yang mengesankan bagi pengunjungnya. Salah satu villa dengan konsep menginap yang menarik di Jogja yaitu De Nilaya Villas yang berlokasi di wilayah Sembungan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.
Berawal dari keinginan owner yang bertempat tinggal di kota Jepara untuk memiliki properti di Jogja, akhirnya hal tersebut mulai terwujud ketika membeli sebuah rumah yang menjadi cikal bakal berdirinya De Nilaya. Kemudian pada bulan Mei 2021 mulai resmi beroperasi sebagai De Nilaya yang merupakan penginapan berkonsep villa dengan dekorasi tematik yang begitu kental. “Sebenarnya dulu bangunan ini sudah ada sebagai rumah tinggal. Kemudian dibeli oleh owner dan direnovasi untuk dijadikan penginapan seperti sekarang. Namun secara garis besar tidak ada perubahan bentuk pada bangunannya, hanya kita maksimalkan untuk dekorasi eksterior dan interiornya saja. Kebetulan pemilik juga mempunyai bisnis di bidang furnitur, jadi tempat ini juga sekaligus sebagai showroom dari barang-barang hasil produksi workshop milik owner,” papar Abel selaku Marketing and Communication De Nilaya.
Penginapan yang memiliki total 4 kamar tidur tersebut mengusung konsep bangunan klasik dengan sentuhan tropis yang kental, dimana unsur kayu dan tanaman hijau begitu mendominasi hampir di segala sudut penginapan. Tema yang diusung oleh De Nilaya diharapkan mampu membawa kenikmatan suasana resort tropis di sela hiruk-pikuk dan kesibukan kota Jogja. Konsep penginapan yang menghadirkan nuansa natural dan berada di lingkungan yang tenang tersebut selaras dengan penamaannya, dimana nama De Nilaya sendiri diambil dari bahasa Sanskerta yang mempunyai arti sarang. “Kalau nama De Nilaya sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti sarang. Sarang yang akan menjauhkan tamu yang menginap dari keramaian dan hiruk pikuk kota, membawanya ke dalam kesunyian yang tenang. Konsep tersebut yang ditawarkan kepada tamu De Nilaya karena kami ingin menghadirkan pengalaman menginap yang jarang ditemukan di tempat lain,” imbuh Abel.
Dari bagian fasad depannya, penginapan tersebut nampak layaknya sebuah bangunan rumah pada umumnya dengan aplikasi pagar bambu yang menampilkan kesan tropis. Memasuki area dalam penginapan, nampak konsep split level pada layout areanya dimana pada sisi atas difungsikan sebagai lounge and lobby bagi tamu yang menginap, sementara kamar-kamarnya terletak di sisi sebelahnya yang memiliki ketinggian lebih rendah. Pada sisi paling depan, terdapat area resepsionis dengan bangunan vintage nan cantik. Beberapa dekorasi bernuansa klasik serta aplikasi tegel motif semakin memperkuat konsep arsitektur yang diusung. Area kamar-kamar menggunakan bangunan Limasan, dipadukan dengan pernak-pernik bergaya tropis yang menghadirkan kesan berbeda nan unik. Dinding bangunan bata ekspos dengan warna putih serta sepasang bean bag dan meja kayu bergaya natural pada sisi depan kamar menjadi fasilitas yang sekaligus menjadi spot estetik pada lorong area kamar. Sebuah lampu gantung dengan cover berbahan serat alam yang menjuntai ke bawah turut memperkuat nuansa tropis pada sisi dekorasi eksteriornya.
Kamar yang tersedia di De Nilaya sendiri cukup senada karena tidak ada perbedaan tipe. Memasuki bangunan kamar, unsur kayu dan serat alam nampak mendominasi ruangan dengan kesan rustic nan unik. Nuansa klasik semakin diperkuat dengan penggunaan furnitur lawasan dengan desain serupa. Tempat tidur utama menggunakan ranjang kayu berdesain klasik berwarna tosca berpadu dengan nuansa putih bed cover. Walaupun dekorasi ruang kamar dikonsep klasik dan rustic, namun fasilitas seperti air conditioner, televisi, serta bathroom modern dihadirkan demi menunjang kenyamanan tamu saat menginap. Hal menarik terdapat pada sisi bathroom dengan dekorasi estetik yang menjadi daya tarik tersendiri. Kamar mandi dengan fasilitas shower dan bathup menghadirkan pengalaman menarik yang jarang ditemui pada jenis penginapan serupa. Fasilitas lain dari De Nilaya yang tidak kalah menarik yaitu sebuah kolam renang yang terletak tepat di bagian depan area kamar-kamar. Kolam renang dengan konsep tropis tersebut cukup menjadi daya tarik tersendiri bagi tamu yang menginap.
Spot berikutnya yang disediakan oleh De Nilaya yaitu sebuah Pendopo yang dapat digunakan tamu sebagai lounge untuk bersantai maupun menikmati sarapan. Di dalam area Pendopo tersebut selain memiliki beberapa table set dengan desain unik nan cantik juga disediakan sofa gantung berbahan rotan yang begitu nyaman untuk bermalas-malasan ketika bosan dengan suasana di dalam kamar. Ditambah dengan lokasi penginapan yang begitu tenang, menambah kenyamanan bagi tamu yang menginap. Untuk dapat menginap di De Nilaya, harga yang ditawarkan juga terbilang cukup terjangkau. Ditawarkan seharga Rp 400.000 per malamnya, wisatawan sudah dapat merasakan pengalaman menginap yang tentunya berkesan. “Untuk rate room sendiri memang fluktuatif tergantung waktunya. Biasanya akan naik ketika musim liburan atau high season seperti akhir tahun dan lebaran. Harga tersebut untuk maksimal 2 orang tamu per kamar, belum termasuk sarapan. Namun untuk tamu yang menginginkan sarapan juga dapat kami sediakan sesuai keinginan mereka, tentunya dengan tambahan biaya,” pungkas Abel mengakhiri perbincangan. Farhan-red
De Nilaya
Sembungan, Bangunjiwo, Kasihan,
Bantul, Yogyakarta.
WhatsApp : 0878 0009 0077
Instagram: denilaya.jogja