Rancangan Kawasan Pusat Belanja Ex. Bioskop Indra
Artikel Terkait
Kawasan ex. Bioskop Indra terletak di jalan Margomulya, sebagai bagian dari kawasan strategis yang terletak di sumbu filosofis Jalan Malioboro. Lahan seluas kurang lebih 5000 m² ini dipenuhi bangunan eksisting yang terdiri dari 2 bangunan konservasi yaitu bangunan Cirebon dan Cendrawasih, bangunan ex. Bioskop Indra, bangunan rumah tinggal dan tempat penampungan parkir dan gerobak pkl. Secara akses ex. Bioskop Indra ini hanya dapat diakses melalui Jl. Margomulya.
Permintaan klien berasal dari permintaan bapak Gubernur yang menginginkan untuk penataan pkl di kawasan malioboro. Pada saat perencanaan grand design Malioboro, Kawasan Indra sempat direncanakan sebagai area parkir kawasan Malioboro. Namun seiring dengan perkembangan perencanaan ruang jalan Maliboro, jumlah PKL yang berada di ruang jalan Malioboro semakin bertambah. Akhirnya dipilihlah lokasi ini sebagai ruang untuk menyelesaikan permasalahan PKL yang berada di ruang jalan Malioboro sekaligus memberikan kebebasan kepada pejalan kaki.
Di area ini terdapat ex. Bioskop Indra yang sudah berusia kurang lebih 100 tahun. Konsep perencanaannya adalah menghidupkan kembali kawasan bioskop dengan menguatkan “collective memory” yang mampu membangkitkan nilai-nilai memorial pada masa lalu. Perencanaan masterplan-nya mengadopsi prinsip “Dialog between Old and New” . Di mana kawasan ini direncanakan sebagai kawasan pusat perbelanjaan modern dengan nuansa kolonial-indische yang di “adaptive reuse” .
Focal point bangunan sentra kuliner ini adalah fasad bangunan lama ex. Bioskop Indra yang dibingkai dengan konstruksi baja dan material kaca tempered. Kesan kaca yang transparan memberikan kesan kekinian, framing, ringan dan merefleksikan kawasan di sekitarnya. Image yang ingin diperlihatkan adalah kesan pasar modern yang ramah, baru, wangi, bersih dan nyaman.
Konsep skin bangunan menggunakan double fasad yang difungsikan untuk mengoptimalkan cross ventilasi bangunan. Konsep skin bangunan dibuat minimalis sehingga tidak terlihat dominan. Dan yang terakhir adalah konsep stage yang terinspirasi dari stage bioskop. Jadi idenya stage ini nantinya dapat digunakan juga untuk pusat pemutaran film oleh komunitas sekaligus untuk mengenang berdirinya ex. Bioskop Indra jaman dulu.
Fasilitas yang ditawarkan di desain ini pertama adalah tempat berjualan pkl kering dan basah yang nyaman. Fasilitas ruang VIP kuliner. Fasilitas memasak yang disertai dengan pengolahan limbah. Fasilitas pengolahan air hujan untuk fungsi penyiraman dan wudhu. Mushola, koridor budaya, Fasilitas lift dan eskalator bagi pengunjung. Fasilitas taman publik, dancing fountain ,greenwall, dan stage di bagian Utara yang dapat dilakukan untuk komunitas.
Di sisi barat terkoneksi dengan jalur pedestrian Malioboro. Konteksnya adalah dibuat kemenerusan arcade pada bangunan Cirebon agar terdapat koneksi dengan jalur pedestrian Maliboro. Di sisi Timur bangunan sentra kuliner Indra berbatasan dengan Korem. Sehingga penataan fasad bangunan sisi barat bangunan yang menghadap Korem dibuat lebih tertutup dengan memainkan sudut double fasade skin bangunan untuk menjaga privasi. Sisi Utara terdapat koneksi dengan parkir Beskalan yang kedepannya menjadi pendukung untuk parkir bangunan sentra kuliner.
Material pertama adalah baja ekspos. Mengapa kami memilih baja, hal ini dikarenakan konsep bangunan baja dahulu sudah digunakan oleh bangunan ex. Bioskop Indra, sehingga kami menggunakan ide ini untuk melakukan infill desain bangunan baru dengan material baja. Struktur baja juga dipilih karena waktu konstruksi yang dapat dilakukan lebih cepat dan tidak terlalu banyak waste material di lapangan.
Material yang ditonjolkan adalah prometama atau pelingkup skin bangunan. Keseluruhan bangunan utama menggunakan material ini karena dirasa penggunaan material fasad transparansi namun terdapat kesan tertutup lebih pas. Kelebihan material ini adalah dapat memasukkan angin kedalam bangunan, namun memberikan solusi terhadap cuaca seperti hujan dan panas.
Proses desain yang menarik adalah pertama kali desain ini diminta paparan dengan Gubernur dalam waktu yang lumayan singkat. Jadi kami dengan PU presentasi terkait dengan gagasan desain diawal. Kemudian setelah disetujui baru kemudian dimulai dengan proses pengerjaan desain. Yang menarik di proses desain adalah proses survei lokasi. Dimana seperti diketahui bersama bahwa tanah ex. Bioskop Indra ini menjadi tanah sengketa. Hal ini menyebabkan tim kita untuk dapat melakukan survei harus didampingi 100 personil yang terdiri dari Satpol PP, Polisi, dan TNI. Hal ini cukup menarik karena kondisi yang seperti ini diharuskan untuk dapat segera dilakukan proses perencanaan. Mengetahui bahwa dalam kondisi seperti ini untuk pengukuran tidak dapat dilakukan dengan maksimal kami selaku tim juga bertanggung jawab kepada klien kita untuk mensupervisi pekerjaan besok ketika pelaksanaan apabila terjadi perubahan desain karena permasalahan ukuran.
Ketika proses pelaksanaan bangunan ini tantangan diawal adalah melakukan adjustment site. Proses masuknya kontraktor kelokasi juga menjadi hal menarik dikarenakan dilakukan dengan pengawalan 200 personil. Jadi ketika site sudah clear baru pengukuran dapat dilakukan. Perubahan desain walaupun tidak terlalu signifikan tetapi terjadi perubahan baik dari segi ukuran tapi tidak merubah bentuk.
Budget yang dialokasikan memang menjadi kendala, hal ini dikarenakan tidak ada backup dana untuk pelaksanaan, sehingga ketika sudah masuk diproses konstruksi dilakukan balancing budget. Hal ini kami dari tim perencana diharuskan membantu untuk mengklasifikasikan item pekerjaan yang dirasa cukup penting untuk dibangun terlebih dahulu. Dan yang menarik lagi terkait budget adalah pada saat perencanaan bangunan ditahun 2017 harga baja masih di angka standar, namun pada saat konstruksi tahun 2018 terjadi kenaikan pada harga baja, hal ini yang menyebabkan balancing budget menjadi terasa sekali karena pada dasarnya bangunan yang kita rancang keseluruhannya sebagian besar adalah material baja.
Sedikit yang ingin kami tambahkan terkait proyek ini adalah untuk pekerjaan landscape detail interior dan landscape dimasukkan ditahap 2019. Sehingga ditahun 2019 akhir ini kami berupaya untuk mengisi landscape kawasan dan review desain yang sudah selesai di tahun 2018 lalu. Ardhyasa Fabrian Gusma. ST, M.sc - A + A Studio
Project Name : Kawasan Pusat Belanja Indra | Location : Eks Bioskop Indra, Jl Margomulya | Status of Construction : Progres
Expected Completion : Juni 2019 | Completion Date (If applicable) | Site Area (sqm or hectares) : 5000 m² | Gross Floor Area (sqm) : 6801 m² |
Building Height (storeys; metres) : 3 storey + 1 semi basement - Number of Rooms/Units
Client/Owner/Developer : Dinas PU ESDM | Principal Architect : Ardhyasa Fabrian Gusma ST. Msc |
Architecture Firm - Interior Design Firm - Principal Designer - Civil & Structural Engineer - Mechanical & Electrical Engineer - Quantity Surveyor -
Lighting Consultant - Landscape Architect : PT Tripatra | Main Contractor : PT Matra Karya | Images (credit to) : X render studio & Azis Septian.
A+A Studio, Yogyakarta, Indonesia
Architects, Interior & Urban Design
Phone : 0856 4002 5773
Email: aa.studio.indonesia@gmail.com
